Ini merupakan penglaman saya pertama kali untuk pergi ke Kota tua jakarta. Walaupun acara ini diakan mendadak atau bercanda di lontarkan oleh temen, tapi acaranya dijadikan pada hari itu juga. pulang sekolah kita langsung berangkat menuju ke stasiun Bogor, dan membeli tiket untuk ke stasiun Jakarta Kota.
Dari stasiun jakarta kota, kota tua memang tidak jauh, cukup keluar di pintu keluar bagian selatan, dan menyebrang, dan jalan saja terus.
Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan
Batavia Lama (
Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di
Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).
Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh
pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk
benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.
. disana terdapat beragam tempat bersejarah, antara lain :
Pada masa Kepedudukan belanda, gedung ini merupakan balai kota, pengadilan, sekaligus penjara bawah tanahyang mengerikan.Sekarang tempat ini menjadi sebuah museum yang terdapat barang barang antik, furnitur antik zaman belanda, prasasti, arca, hingga alat musik gambang kromong.Di bagian luar museum adalah lapangan Fatahillah, yang kerap diramaikan
oleh pagelaran budaya. Dulunya, lapangan ini merupakan tempat
mengeksekusi para tahanan.
|
Museum Fatahillah |
Alamat: Jl Taman Fatahillah No 2, Jakarta Barat.
Jam buka: Selasa-Minggu, 09.00-15.00
Tiket: Dewasa Rp2.000, Anak-anak Rp1.000
Gedung yang tampak unik dan menarik ini telah beberapa kali mengalami perombakan. Pada awalnya bangunan ini bernama
De Oude Hollandsche Kerk ("Gereja Lama Belanda") dan dibangun pertamakali pada tahun 1640. Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama
De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun
1808
akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama. Di atas tanah bekas
reruntuhan inilah dibangun gedung museum wayang dan diresmikan
pemakaiannya sebagai museum. Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh
Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan
lain. Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari
Republik Rakyat Tiongkok dan
Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas
wayang kulit,
wayang golek,
wayang kardus,
wayang rumput,
wayang janur,
topeng,
boneka,
wayang beber dan
gamelan.
Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang
berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara
non-Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan
Kolombia.
|
Mobil Antik di sekitar Kota tua |
|
Bangunan Bangunan Tua |
0 komentar:
Posting Komentar