Sebuah blog tentang pengalaman hidup seorang anak remaja

Senin, 30 Juni 2014

Curug Lontar (Hidden Waterfall)

2:13 AM Posted by Unknown 1 comment
Seperti tahun tahun lalu keluarga besar saya biasa kumpul pada hari raya idul fitri, biasanya kumpul di daerah karacak kec.leuwiliang Bogor tapi kali ini di rumah uwa yaitu di curug ( nama daerah ).curug itu karacak lurus terus. Tidak usah panjang lebar kita langsung to the point aja.
Curug lontar ini berada di belakang rumah uwa saya begitu juga deretan tetangganya. Untuk kawasan belakang rumah kita bisa lewat gang gang kecil yang ada di sela sela rumah. Air terjun itu berada di bawah, dari atas saja kita sudah bisa mendengar suara air terjun. Untuk turun kebawah kita bisa melewati jalan setapak yang lumayan curam dan berbahaya karena jika habis hujan jadi lincin dan rawan longsor. Di jalan saja jalan setapak itu sudah terhalangi oleh batu besar dan bekas longsor. Belum sampai disana kita sudah di sambut air terjun yang bisa di bilang kecil bisa juga dibilang besar. Perjalan baru setengah, kita harus jalan lagi kebawah.
Kalau sudah sampai sana cape sudah tidak terasa. Curug lontar sudah didepan mata. Curug lontar ini dikelilingi oleh batu batu besar yang menambah indah view. Curug ini saya tidak tahu pasti perkiraan saya sekitar 15meter lebih. Tapi sayangnya di curug ini kita tidak bisa berenang, dikarenakan arus air yang lumayan kencang dan katannya airnya dalem banget itu juga katanya tapi kayaknya emang bener. Kalau kita mau kesini kita harus pintar pintar memprediksi cuaca di hulu sungai yaitu sungai cianten, jika disana mendung sebaiknya kita jangan ke air terjun tersebut karena air sungainya caah (banjir) jika sudah caah batu batu besar di sekitar air terjun bisa tenggelam. Waktu itu pernah ada korban yang hilang di sekita curug lontar ini.
Jadi kalau kesini rugi deh klau gak di foto, untung saya kesini memba kamera tidak berfikir panjang saya langsung mencari view angle yang bagus.
Mungkin cukup sekian pengalaman saya disini....
Curug Lontar dari kejauhan
Curug Lontar dari dekat

Kamis, 12 Juni 2014

Kota Tua Djakarta

6:10 AM Posted by Unknown No comments
Ini merupakan penglaman saya pertama kali untuk pergi ke Kota tua jakarta. Walaupun acara ini diakan mendadak atau bercanda di lontarkan oleh temen, tapi acaranya dijadikan pada hari itu juga. pulang sekolah kita langsung berangkat menuju ke stasiun Bogor, dan membeli tiket untuk ke stasiun Jakarta Kota.
Dari stasiun jakarta kota, kota tua memang tidak jauh, cukup keluar di pintu keluar bagian selatan, dan menyebrang, dan jalan saja terus.
 Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).
Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.
. disana terdapat beragam tempat bersejarah, antara lain :
  • Museum Fatahillah
Pada masa Kepedudukan belanda, gedung ini merupakan balai kota, pengadilan, sekaligus penjara bawah tanahyang mengerikan.Sekarang tempat ini menjadi sebuah museum yang terdapat barang barang antik, furnitur antik zaman belanda, prasasti, arca, hingga alat musik gambang kromong.Di bagian luar museum adalah lapangan Fatahillah, yang kerap diramaikan oleh pagelaran budaya. Dulunya, lapangan ini merupakan tempat mengeksekusi para tahanan.

Museum Fatahillah

Alamat: Jl Taman Fatahillah No 2, Jakarta Barat.
Jam buka: Selasa-Minggu, 09.00-15.00
Tiket: Dewasa Rp2.000, Anak-anak Rp1.000
  •  Museum Wayang
Gedung yang tampak unik dan menarik ini telah beberapa kali mengalami perombakan. Pada awalnya bangunan ini bernama De Oude Hollandsche Kerk ("Gereja Lama Belanda") dan dibangun pertamakali pada tahun 1640. Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun 1808 akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama. Di atas tanah bekas reruntuhan inilah dibangun gedung museum wayang dan diresmikan pemakaiannya sebagai museum. Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain. Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Republik Rakyat Tiongkok dan Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan. Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia.

Mobil Antik di sekitar Kota tua




Bangunan Bangunan Tua